Selamat Datang di Blog JKT48 Fans Family
Senin, 03 Maret 2014

[FANFICT] Futari Nori no Jitensha

 “Rezaaa….! Ganti baju dulu sebelum makan siang.” Teriakan ibuku yang diikuti dengan kedatangannya membuyarkan seluruh lamunanku. “Bentar lagi ma” jawabku dengan malas. “Yasudah, jangan lama-lama” jawab ibuku sambil berbalik dan meninggalkan kamarku. Ya, namaku Reza. Aku adalah seorang murid salah satu SMP negeri di kota Bandarlampung. Akupun segera menaruh foto oshiku dan langsung mengerjakan perintah ibuku.
                                                                                          ~~~
Saat berada di sekolah sebelumnya…

Ah, mungkin bagi dirimu…
Hanya teman sekelas saja yang jalan pulangnya searah…
Keberadaan yang seperti angin…

Lirik lagu itu terus kunyanyikan karena tidak lama lagi akan ada penilaian menyanyi di pelajaran seni. Aku memilih lagu Futari Nori no Jitensha milik idol grup kebanggaanku karena bagiku lirik lagu ini sangatlah  menyentuh dihati. “Oi berisik lu nyanyi melulu..” Tiba-tiba temanku, Albar meneriakiku. “Selow geh, ini kan buat pengambilan nilai entar Fan,” sahutku membalas perkataannya. “Dasar lo..” balasnya. Akupun hanya diam saja sambil melanjutkan menuju tempat kami biasa mencari angkot.

“Woy Daf! Ja! Tungguin geh kalo mau balik” Aku dan Albar reflex melihat kearah orang yang meneriaki kami. “Cepetan lagi lah, klo enggak kita orang tinggal ni..” balas Albar ke orang tersebut. Orang itu tak lain adalah Zaidan, yang sedang bersama Aldi berjalan menuju kami. Setelah mereka sampai di tempat kami berdiri, kami berempat melanjutkan menuju tempat menunggu angkot. Tiba-tiba saja aku terdiam karena di tempat kami akan menunggu angkot, ada seorang perempuan cantik yang sedang menunggu angkot bersama teman-temannya. Namanya Kahla, seorang cewek yang menggoda hatiku karena selain dia cantik, dia juga imut. Selain itu, rumahnya juga dekat dengan rumahku.

Sebuah angkot berhenti tepat dimana dia sedang menunggu angkot. Di hatiku aku berharap agar dia tidak menaikinya agar aku bisa menunggu angkot bersamanya. Tapi sayang, dia menaiki angkot itu bersama teman-temannya. Angkot itupun melaju meninggalkan tempat itu. “Ah sial,” kataku di dalam hati. Akhirnya, aku dan 4 temanku itu menaiki angkot lain yang berhenti disitu juga. Entah kenapa, selama perjalanan pulang itu aku terus terbayang wajahnya.

                                                                                       ~~~
2  Bulan Kemudian…

2 minggu lagi kami sudah akan melaksanakan Ujian Nasional karena memang aku sudah kelas 3 SMP alias kelas 9. Akupun semakin menggiatkan belajarku di rumah agar bisa berhasil dan masuk ke SMA yang aku inginkan. Selain itu, jika aku berhasil dapat nilai yang baik dan masuk SMA favorit, aku diperbolehkan pergi ke Jakarta untuk menonton JKT48 perform di teather. Aku kembali belajar, kali ini mata pelajaran IPA yang kuanggap sedikit sulit. Tiba-tiba, HP-ku bergetar. Aku lihat siapakah yang meng-sms-ku. Ternyata Kahla, aku pun sangat senang melihat sms darinya yang isinya “Ja, bisa ke rumah gw gk? Gue pengen minta ajarin pelajaran MTK.” Akupun langsung membalasnya “Oke, tunggu ya…”

Akupun bergegas menuju rumah Kahla yang hanya berbeda 2 gang dari rumahku. Ketika aku melihat garasi, hanya tersisa sepeda di situ, bannya pun kempes. Langsung saja kupompa kedua bannya dan langsung menuju rumah Kahla. Sepeda yang kunaiki melaju kencang seperti membelah jalanan yang kulewati. Saat melewati tikungan jalan, karena kurang berhati-hati aku terjatuh. Kakiku terluka lumayan besar, tapi tetap aku paksakan untuk ke rumah Kahla.

Sesampainya disana, aku sudah ditunggu oleh dia di depan teras rumahnya. Akupun menaruh sepedaku di depan garasi rumahnya dan berjalan ke tempatnya. “Maaf ya agak lama, ada kesalahan teknis sedikit tadi” kataku asal untuk membuat alasan. “Iya gak apa-apa kok Ja,” balasnya sambil melihat bagian kakiku yang terluka. “Lo tadi jatoh ya?” tanyanya kemudian. “hhmm… Iya” jawabku sedikit ragu. “Yaudah masuk dulu, biar gue obtain tapi gue cari obat dulu” ucapnya. Akupun sangat senang sekali.

Di dalam ruang tamu rumahnya, dia mengobati lukaku dengan perlahan. Sesekali aku meringis kesakitan tetapi bagiku itu wajar-wajar saja. Setelah lukaku selesai diobati, kamipun mulai belajar bersama. Waktu sudah mulai sore setelah hampir 2 jam kami belajar. Aku pun mengajakna keluar rumahnya sebentar untuk menyegarkan pikiran setelah belajar. Dia setuju dan kami berdua pun keluar menuju teras rumah. “Ja, kita naik sepeda yuk. Ke taman di depan komplek rumah” ajaknya padaku. “Serius? Yaudah deh boleh” jawabku bersemangat.


Kami pun bersepeda, aku membonceng dia di sepedaku karena sepeda miliknya sedang rusak. Kami sangat menikmati bersepeda kali ini serta menikmati pemandangan langit sore yang indah di komplek rumahnya. Kamipun tiba di taman di depan komplek. Di sana, kami mengobrol sambil duduk-duduk di kursi taman. Ah, mimpi apa aku semalam sehingga bisa seperti ini pikirku… Kami pun melihat indahnya langit mentari senja di balik siluet bangunan-bangunan di sekitar komplek yang semakin menambah indah suasana. Hingga Ujian Sekolah dilaksanakan, kami beberapa kali bersepeda berdua kembali setelah belajar bersama di rumahnya.
                                                                                       ~~~

3 minggu kemudian di acara kelulusan sekolah…

“Amreyza dari kelas 9.2, memperoleh nilai tertinggi kedua dengan total nilai 36,78. Silahkan naik ke panggung.” Suara bapak kepala sekolah terdengar memanggilku, teman-temanpun bersorak kepadaku. Alhamdulillah kataku dalam hati. Akupun segera naik keatas panggung untuk menerima piagam penghargaan atas prestasiku. Setelah turun dari panggung, aku kembali duduk di kursiku dan menonton acara selanjutnya yaitu perform musik oleh  murid sekolah.

Setelah grup bina vocal sekolah tampil, sekarang saatnya Kahla yang akan perform. Aku telah meminta padanya untuk membawakan lagu Give Me Five dari AKB48 yang sudah aku artikan kedalam bahasa Indonesia. Ketika namanya disebut, dia naik keatas panggung bersama salah satu murid kelas 9 lain. Ya! Cowok bernama Panji dari kelas 9.5 ikut naik keatas panggung. Dan yang paling membuat hatiku semakin hancur adalah MC yang berkata bahwa mereka berdua adalah sebuah pasangan pacar. Akupun menikmati lagu itu walau ada perasaan kecewa yang sangat besar dihatiku.

Setelah seluruh acara selesai, aku mendatangi dia dan bertanya apakah benar yang dibilang oleh MC tadi. Diapun meng-iyakan dengan berat hati karena bisa kulihat dari wajahnya. Aku sangat sedih mendengar hal itu, terutama saat ia meminta maaf kepadaku. Akupun memaafkannya dengan sangat berat hati lalu pergi keluar gedung acara. Aku hanya duduk dan menatap kebawah sambil merenung. Tiba-tiba Albar berteriak dari jauh “Woy Reza, ngapain lo? Ke kelas dulu yok daripada lo disitu, mending maen DotA.”  Akupun segera berlari menuju dia lalu bersamanya menuju ruang kelas. Mungkin memang keberadaanku seperti angin, walaupun sudah sering mengobrol dengan Kahla dan bersepeda bersamanya tetapi tetap saja aku tidak bisa mendapatkan cintanya. Ahsudahlah, Aku rapopo… pikirku .


0 komentar:

Posting Komentar